Dampak Negatif Jika Anak Terlalu Sering Dimarahi

http://selingankerja.blogspot.com/2016/02/dampak-negatif-jika-anak-terlalu-sering.html

Anak adalah buah cinta sebuah perkawinan. Tanpa kehadiran seorang anak tidak sempurna rasanya sebuah keluarga. Namun demikian terkadang dalam perjalanannya anak sering disia-siakan. Sering kita mendengar berita tentang kekerasan terhadap anak.
Marah terhadap anak jika ia melakukan sebuah kesalahan mungkin itu adalah hal yang wajar, teguran keraspun terdengar dari orang tua demi untuk kebaikan sibuah hati. Namun demikian terkadang orang tua tidak menyadari bahwa marah atau teguran keras bisa berdampak negatif bagi tumbuh kembang sianak.

 Dampak negatif jika anak terlalu sering dimarahi 

1. Kerusakan/kematian sel-sel otak anak

Seorang Neuroscientist di Chicago Medical School, Lise Eliot, Phd, dalam bukunya "Whats going on in There? How The Brain and Mind Develop in The First Five Years of Life. Menceritakan sebuah fakta yang begitu mencengangkan. Ia melakukan
penelitian perkembangan otak terhadap bayinya sendiri. Lise memasang seperangkat alat khusus di kepala bayinya. Alat itu dihubungkan dengan kabel-kabel komputer agar dia bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan sel otak anaknya melalui layar monitor. Saat bayinya bangun, dia memberinya ASI. Ketika bayinya minum ASI, Lise melihat gambar-gambar sel otak anaknya di layar monitor sedang membentuk rangkaian yang indah.
Ketika sedang asyik menyusui, tiba-tiba bayi Lise menendang kabel komputer. Si ibu sontak kaget dan berteriak, "No!" Ternyata teriakan si ibu membuat bayinya kaget, saat itu juga Lise melihat gambar sel otak anaknya di layar monitor terus menggelembung seperti balon, semakin membesar dan akhirnya pecah. Selanjutnya terjadi perubahan warna yang menandai kerusakan sel otak.

2. Penurunan kepercayaan diri

Anak-anak yang sering dimarahi cenderung akan berpikir, bahwa penyebab dia dimarahi adalah karena melakukan kesalahan. Semakin sering anak dimarahi, maka semakin kuat opini pada diri anak bahwa semua tindakannya adalah salah, sehingga takut melakukan hal-hal yang baru, merasa minder, dan pada akhirnya anak akan kehilangan rasa percaya diri, dan Anak akan menjadi pasif karena cendrung memilih diam dan tidak berbuat daripada dimarahi.

3. Depresi

Anak yang sering dimarahi bisa mengalami tekanan mental atau depresi. Anak akan jadi lekas marah atau frustasi, egois, agresif, merasa sedih, merasa tidak berharga atau bersalah, dan lambat dalam berpikir, berbicara, atau bergerak.

4. Trauma

Kemarahan tidak mengajarkan apa-apa terhadap perkembangan si kecil, justru membuat renggang ikatan batin antara orang tua dan anak, anak akan merasa tidak nyaman dan takut karena perilaku orang tuanya. Anak yang sering kena marah bisa mengalami trauma

5. Introvert

Anak akan memiliki pribadi yang tertutup. Kepribadian introvert merupakan kondisi psikologis dimana anak lebih pendiam dan cenderung menutup dan menarik diri dari lingkungannya. Anak enggan mengungkapkan isi hatinya atau permasalahan yang dihadapinya, takut mengutarakannya karena takut dipersalahkan.

6. Apatis

Akibat terlalu sering dibentak dan dimarahi, anak akan menjadi bersifat apatis, sering tidak peduli terhadap suatu hal.

demikian dampak negatif  memarahi anak, semoga informasi ini memberi pencerahan bagi orang tua untuk tidak sering-sering memarahi anak. Bimbingan dan tauladan orang tua tentu akan lebih bermanfaat untuk tumbuh kembang anak-anak kita.

1 komentar:

JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.cc


EmoticonEmoticon